Kamis, 27 Juni 2024

Review Film 'Budi Pekerti' Karya Wregas Bhanuteja

Review Film 'Budi Pekerti' Karya Wregas Bhanuteja, Bagaimana Film Ini Dibanding Karya Sebelumnya? Apakah Ada Sesuatu Yang Baru Dari Film Ini?

    Pada tahun 2021, Wregas Bhanuteja berhasil menyutradarai film pertamanya yang berjudul 'Penyalin Cahaya', film ini menjadi debut pertamanya sebagai sutradara film panjang. Film 'Penyalin Cahaya' yang dibintangi Shaninna Cinnamon ini berhasil membuat para penonton jatuh cinta dengan karya Wregas Bhanuteja. 

   Dengan mengangkat isu pelecehan seksual, menceritakan seorang mahasiswi beasiswa yang mengalami pelecehan seksual dan hal tersebut menjadi viral disosial media karena ada yang snegaja memposting kondisi Sur, si mahasiswi beasiswa, padahal pada malam itu Sur tidak ingat apapun, yang bisa dirasakan hanya akibat dari kejadian tersebut. Hidupnya menjadi berantakan dan diancam akan dicabut beasiswanya. Akhirnya Sur melakukan investigasi sendiri untuk mencari tahu apa yang terjadi dan siapa pelakunya. Namun, Sur tidak berhasil menyelesaikan masalah lewat jalur hukum, pada akhirnya Sur dan teman-temannya memviralkan masalah tersebut.

  Karya selanjutnya yang tidak kalah mencengangkan pada tahun 2023 dari Wregas Bhanuteja adalah film keduanya yang berjudul 'Budi Pekerti'. Film ini menceritakan pengalaman seorang guru bimbingan konseling bernama bu Prani yang diperankan oleh Ine Febriyanti.

   Didalam filmnya, bu Prani tidak sengaja terlibat perselisihan dengan seorang pengunjung pasar, kejadian itu direkam dan menjadi viral disosial media. Hal ini berdampak negatif pada perjalanan karir bu Prani yang mengakibatkan beliau diancam akan dikeluarkan dari sekolah tempatnya mengajar. Sayangnya tidak hanya bu Prani yang merasakan dampak dari kejadian ini melainkan juga keluarganya yang turut mendapat tekanan dari publik.

   Kedua film ini sama-sama menyinggung tentang kehidupan diera modern atau digital. Dalam era digital yang terus berkembang, film ini menyoroti dampak media sosial dan fenomena cyber bullying dengan kekuatan naratif yang menghanyutkan. Film ini menjadi motivasi dan pelajaran untuk banyak orang agar lebih waspada terhadap isu dan lebih bijak dalam menggunakan media sosial.

    Film 'Budi Pekerti' menawarkan beberapa hal yang baru dan menarik, salah satunya adalah tema cyber bullying dan dampak negatifnya yang sangat relevan dengan kehidupan masa kini. Wregas Bhanuteja dengan cermat menggambarkan dampak psikologis dari penghakiman publik dan tekanan sosial yang dihasilkan dari peristiwa viral di internet. Ini bukan hanya cerita tentang peristiwa yang terjadi, tetapi juga tentang bagaimana kita sebagai masyarakat merespon dan memprosesnya.

   Dengan pendekatan naratif yang berbeda dengan karya sebelumnya, Wregas Bhanuteja membawa penonton melalui dinamika keluarga dan bagaimana setiap anggota keluarga dipengaruhi oleh insiden tersebut. Ini menambahkan dimensi baru dalam eksplorasi tema sosial yang sudah dikenal dalam karya-karya sebelumnya. Singkatnya, film 'Budi Pekerti' adalah karya yang segar dalam kancah perfilman Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sebuah Perjalanan Menuju Kesuksesan

Semester 6 Dan Segala Perasaan Yang Menyertainya   Memasuki akhir semester 6 membuat Yesi, salah satu mahasiswa jurusan Administrasi Rumah S...